CERPEN "Cinta di Pondok Pisah Ranjang"

Di desa Gunung Menang, terdapat sebuah pondok kecil di tepi sungai yang dikenal dengan nama Pondok Pisah Ranjang. Pondok tersebut terletak di tengah-tengah kebun sayur dan pohon buah milik keluarga Pak Joko, seorang petani tua yang tinggal di desa itu.

Suatu hari, seorang pemuda tampan bernama Fikri datang ke desa Gunung Menang untuk mengunjungi neneknya. Dia menginap di Pondok Pisah Ranjang, karena itu satu-satunya penginapan yang tersedia di desa itu.

Fikri sangat terkesan dengan keindahan alam di sekitar Pondok Pisah Ranjang. Suatu pagi, ketika Fikri sedang berjalan-jalan di kebun milik Pak Joko, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sedang memetik buah-buahan. Gadis itu bernama Dina, putri Pak Joko.

Fikri dan Dina menjadi dekat sejak pertemuan mereka yang tak terduga itu. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, berbicara tentang kehidupan di kota besar dan kehidupan di desa. Mereka saling bercanda dan menggoda, membuat hubungan mereka semakin erat.

Namun, Fikri tahu bahwa dia tidak bisa tinggal di desa itu selamanya. Dia harus kembali ke kota untuk menyelesaikan urusannya. Dia berbicara dengan Dina dan mengungkapkan perasaannya. Dia berkata bahwa dia tidak ingin meninggalkan Dina dan ingin memulai hubungan jarak jauh dengan dia.

Dina terkejut dan merasa tidak yakin dengan hubungan jarak jauh. Dia merasa bahwa cinta jarak jauh akan sulit untuk dijaga, terutama jika mereka berada di tempat yang berbeda. Dia berbicara dengan neneknya tentang perasaannya dan neneknya memberikan nasihat bijak.

"Seringkali, kita harus merelakan orang yang kita cintai agar mereka mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya," kata neneknya. "Kamu harus mengikuti hatimu, Dina. Jika kamu mencintai Fikri dan Fikri mencintaimu, maka kamu harus mempercayai cinta itu."

Dina akhirnya memutuskan untuk mencoba hubungan jarak jauh dengan Fikri. Mereka berjanji untuk saling mempercayai dan menjaga hubungan mereka. Mereka terus berkomunikasi melalui telepon dan video call setiap hari.

Setelah beberapa bulan, Fikri kembali ke desa Gunung Menang. Dia dan Dina bertemu kembali di Pondok Pisah Ranjang dan merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Mereka menghabiskan waktu bersama di kebun dan sungai, dan merasa bahwa hubungan jarak jauh mereka telah menguatkan cinta mereka.

Kini, Fikri dan Dina bahagia bersama di Pondok Pisah Ranjang. Mereka menikmati keindahan alam di sekitar mereka dan belajar banyak tentang hidup di desa. Mereka bersyukur telah menemukan cinta yang tulus di tempat yang paling romantis, Pondok Pisah Ranjang.


Muara Enim, 2 April 2023

Penulis


Mberang Udin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

3.3.a.10.1. Forum Berbagi Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

CERPEN “Pilihan Cinta dalam Kehangatan Persahabatan"

#puisi Terbayang Luka