Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Nama Bupati Muara Enim

Nama – nama BUPATI yang perna menjabat di Kabupaten Muara Enim 1.                Amaludin                                               Masa Jabatan : 1950 – 1956 2.               Aziz                                                         Masa Jabatan : 1956 – 1958 3.               Abbas, AR                                              Masa Jabatan : 1958 4.               A. Wani                                                   Masa Jabatan : 1958 – 1965 5.               A. Rahman                                             Masa Jabatan : 1965 6.               A. Kasim Zaki                                         Masa Jabatan : 1965 – 1974 7.               Asnawi Mangku Alam (Caretaker)     Masa Jabatan : 1974 - 1975   8.               H. M. Sai Sohar (Caretaker)                 Masa Jabatan : 1975 – 1985 9.               H. Nangali Solihin, SH.                           Masa Jabatan : 1985 – 1990 10.           Hasan Zen, SH.                       

Melangkah Menuju Telaga

Puisi   Melangkah Menuju Telaga Anak kecil berjalan memikul beban Melangkah di jalur yang sukar dilalui Keringat bercucuran, panas menyengat Namun, hatinya tetap bertahan, bersemangat Lelah dan dahaga menggelayut di dadanya Namun, tekadnya tak tergoyahkan Ia terus menapaki jalan berbatu Berharap dapat meraih cita-cita Luka dan lelah tak mematahkan semangatnya Ia tetap melangkah, menggapai telaga Walau setapak demi setapak berat Ia terus maju, tak pernah berputus asa Suara hati yang mencoba merintangi Diacuhkannya dengan segenap hati Karena cita-cita masih di depan mata Ia terus menapaki jalan yang sukar Dan akhirnya, sampailah di tepian telaga Beban terasa ringan, lelah mereda Ia tersenyum dan memandang ke langit biru Mengucap syukur atas perjuangan yang telah dilaluinya                                                                                    Karya : Mberang Udin Tanjung Serian, 11-12-13

KERIA / KADES DESA GUNUNG MENANG KEC. PENUKAL

KERIA / KADES DESA GUNUNG MENANG KEC. PENUKAL 1. Gurun (Kerio Sepuh)/25 Thn./ditunjuk,diangkat/ 2. Menabin/12 Thn./ditunjuk dan dipilih Cempu'an/ 3. Goni 4. Jaye/8 Thn....langsung digantikan,/dipilih Cempu'an/ 5. Tarum/4 Thn./ditunjuk,diangkat/ 6. Ojan/8 Thn pertama ditujnjuk, dan 8 Thn kedua dipilih Cempu'an/ 7. Asidin bin Bahtiar, 8 Thn./dipilih 2 putaran/ 8. Mustopa bin Mardan./dipilih, 2 priode/Thn terakhir utk Kerio) 9. H. Masihun bin Senen (Kades),/ 8 Thn. 10. Darmin bin Yahumil,/ 3 Thn, langsung digantikan, 11. Masmin bin Masmin Dalin (Pejabat Sementara),/4 Thn. 12. Surman Dewi bin Sobar,/ 5 Thn. 13 Soharyono bin Asidin,/6 Thn. 14. Sumantri, SE. (Unggul dalam Pilkades tgl 12 Agustus 2013-2019) 15. Sayadi Bin Rejab (2019)

Sejarah Nama Muara Enim

Sejarah Nama Muara Enim Kota Muaraenim, berada sekitar 400 KM dari Kota Palembang. Kota ini sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Muaraenim. Wilayahnya dibelah dua sungai; Sungai Lematang (yang mengalir dari arah Bengkulu) dan Sungai Ogan (yang mengalir dari arah Lampung). Kedua sungai itu bertemu—membentuk semacam muara, dan menyatu dalam Sungai Enim. Sungai Enim ini merupakan salah satu anak Sungai Musi di Kota Palembang. Dengan demikian wilayah Kabupaten Muaraenim merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS)—dialiri tiga sungai tadi. Pada masa pendudukan Hindia Belanda, saat struktur pemerintahan di daerah masih berbentuk Marga, di sepanjang aliran tiga sungai itu terdapat beberapa pemerintahan marga. Di jalur Sungai Enim misalnya meliputi Marga Tamblang Ujan Mas sampai Marga Sungai Rotan. Sedangkan di sepanjang Sungai Lematang meliputi Marga Semendo sampai Marga Tamblang Patang Puluh Bubung. Semuanya bergabung dalam Wilayah Administr

PUISI BILIK CINTA

Bilik Cinta Terbayang wajah manis Senyum yang menggoda Membuat mata tak terpejam Bolak-balik badan Berbaring di alam hayal Indah, anggun Walau dalam lamunan Ku puja, ku puji Cinta ini tak bertaji Semangat, riang Walau hanya dalam bayang Cinta ini bersemi Cinta ini tak berani Hanya diam memuji Tak ada nyali Cinta hanya berani di bilik Cinta ini milik ku sendiri Cinta mu tak tau pasti Hanya ilusi.... (me. 18052013 21. 49)

PUISI MERPATI

Merpati Putih Abu-abu Terbang bebas di langit biru Sepasang menjalin kisah setengah hari Balik dan menuju rumah singgah Sebab esok kan berkelana Sayap sayap indah menari Lincah mungil menarik mangsa Mangsa butiran padi di tengah malam Padi di semai di atas gunung Tinggi,... Tapi kau kan punya sayap Kepakan saja meski sayap mu terlalu kecil Sayap putih mu indah,.... Sayang kalau patah Merpati tak bebas terbang Karena sayap putih mu tak lagi bersih dan mungil Debu bumi ini terlalu tajam Kotor berdebu.. ( me, 27052013 19. 20)