#PUISI
Diri
Waktu berjalan
sekejapun tak ada henti
Roda dunia
berputar menggilas takdir
terasa lambat karena nasib tak sebening
permata
kadangkala
terasa cepat sebab nikmat mendayu dan melenakan
tidur berselimut
mimpi menunggu pagi berawan cerah
terbuai tak siapkan
apa-apa seakan cuaca tak berubah
esok
sesalkan diri dikala awan hitam dan hujan petir mendatangi
tak ada
senyum disini yang ada rasa kesal meratapi
Tuhan
tolonglah aku, kenapa begini?
Ketika
tangan lembut sang maha kasih memberi
Diri lupa
dan pamer gengsi seakan ini jerih payah pribadi
Ketika
cambuk kecil mematahkan kesombongan diri
Diri
tersadar ini bukan abadi
Tak ada yang
dapat diri banggakan disini
Hanya kepada
Nya diri kembali
Muara Enim,
02 Mei 2015
Mberaang
Udin
Komentar
Posting Komentar